MANILA - Sultan Sulu Jamalul Kiram III, menepis kemungkinan dirinya akan mendesak para pengikutnya untuk keluar dari Sabah. Sultan Kiram juga tidak memberikan instruksi kepada adiknya untuk melakukan negosiasi demi keluar dari Malaysia.
Berbicara dengan jurnalis di rumahnya di Taguig, Filipina, Sultan Kiram memang mengizinkan adiknya, Sultan Bantilan Esmail Kiram II untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri Filipina Mar Roxas. Tetapi Sultan Kiram tidak memberikan lampu hijau kepada Esmail melakukan negosiasi atas nama dirinya.
"Sebenarnya, saya tidak suka melihatnya berbicara dengan orang lain. Jika dimungkinkan, saya akan memintanya untuk tetap tinggal (di Istana Sulu)," ujar Sultan Jamalul Kiram III, seperti dikutip Daily Inquirer, Rabu (13/3/2013).
"Tidak akan ada negosiasi penarikan pasukan. Saya tidak suka itu. Ini seperti permainan baseball, saya sudah berada di base ketiga, untuk apa saya pergi? Untuk apa saya mundur?" tuturnya.
Sultan Jamalul Kiram memastikan, dirinya baru akan membicarakan penarikan pasukan setelah dirinya berbicara dengan Raja Azziemudie Kiram. Sejak 9 Februari lalu, Azziemudie menduduki wilayah Lahad Datu, Sabah, Malaysia dan kini keberadaannya tidak diketahui.
Azziemudie membawa sekira 234 pengikut Kesultanan Sulu ke Sabah, untuk merebut kembali wilayah yang dianggap masih masuk dalam kekuasaan Kesultanan Sulu. Namun Malaysia tidak bisa menerima tindakan Azziemudie dan pada 1 Maret lalu melakukan Operasi Daulat untuk mengatasi tindakan Azziemudie.
Sekira 97 pengikut Kesultanan Sulu ditangkap dalam kejadian ini. Sementara 57 pengikut Sultan Sulu dan sembilan warga Malaysia tewas dalam baku tembak tersebut.
sumber : http://international.okezone.com/read/2013/03/13/411/775405/sultan-sulu-tolak-tarik-pasukannya
No comments:
Post a Comment